Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in
Powered By Blogger

Menurut anda, bagaimana pandangan anda tentang blog ini?

World Leagues Tables & Results

World Leagues Tables & Results

Tim Freekicker Terbaik Sepanjang Massa

Rabu, 15 Desember 2010

Kiper:
Jose Luis Chilavert (Paraguay)

Tidak banyak penjaga gawang yang memiliki keberanian menjadi pelaksana tendangan bebas dan penalti. Dibandingkan penjaga gawang lainnya, torehan gol yang diciptakan melalui kaki Chilavert lebih banyak. Dalam karirnya sebagai pesepakbola profesional, pemain kelahiran tahun 1965 itu sudah mencetak 62 gol. Beberapa diantaranya dihasilkan melalui tendangan bebas.
Bek:
Roberto Carlos (Brasil)

Bek asal Brasil ini oleh Pele dimasukkan ke dalam daftar 125 pesepakbola terhebat yang masih ada. Sebagai bek kiri, Roberto Carlos kerap membantu penyerangan, dan sering memberikan assist bagi rekan satu timnya. Carlos juga mempunyai keahlian melakukan tendangan bebas. Eksekusinya ke gawang Prancis di Piala Dunia 1998 dianggap sebagai salah satu tendangan bebas terbaik di dunia.
Sinisa Mihajlovic (Serbia)

Mantan bek Inter Milan ini sudah tidak disangsikan lagi keahliannya melakukan eksekusi tendangan bebas. Setiap kali Mihajlovic ingin menjalankan tugasnya sebagai eksekutor, sebagian besar penonton langsung berdiri agar bisa melihat jelas hasil tendangan pemain asal Serbia tersebut. Sudah total 80 gol bagi klub yang dibela serta timnas sebelum pensiun. Dari jumlah itu, 27 gol diantaranya dilesakkan di kompetisi Serie A Italia.
Andreas Brehme (Jerman)

Nama Andreas Brehme mencuat ketika menjadi pahlawan kemenangan Jerman di Piala Dunia 1990. Golnya dari titik penalti membuat Jerman menjadi jawara dunia untuk kali ketiga. Brehme merupakan sosok wingback sempurna, karena kedua kakinya berkualitas sama. Mantan bek Inter Milan ini pun masuk ke dalam daftar salah satu pemain yang memiliki keahlian tendangan bebas dari kedua kakinya. Kaki kanan lebih akurat, sedangkan kaki kiri lebih keras.
Tengah:
Juninho Pernambucano (Brasil)

Pemain asal Brasil ini disebut-sebut sebagai penendang bebas terbaik pada masa kini. Hingga Mei 2009, Juninho sudah melesakkan 44 gol bagi Olympique Lyonnais dari tendangan bebas. Metode tendangan bebasnya menjadi momok menakutkan bagi penjaga gawang. Bola melintir di udara membuat para kiper selalu mengalami kesulitan menebak arah bola hasil tendangan Juninho.
Lothar Matthaeus (Jerman)

Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona, menganggap Lothar Matthaeus sebagai salah satu rivalnya di lini tengah, ketika kedua pemain itu masih aktif di lapangan hijau. Matthaeus mempunyai spesialisasi tendangan keras jarak jauh yang sangat sulit dibendung kiper lawan. Maradona pun sempat mengingatkan pemain belakang agar jangan terlalu sering menjatuhkan Matthaeus di depan kotal penalti, bila tidak ingin gawangnya dijebol tendangan bebasnya.
Roberto Baggio (Italia)

Pria ini merupakan salah satu pesepakbola terbaik yang pernah dimiliki Italia. Dari 318 gol dalam karir sepakbola profesionalnya, hanya 76 yang dihasilkan melalui titik putih. Kendati demikian, Baggio lebih dikenal sebagai eksekutor tendangan bebas. Tendangan melengkungnya ke arah gawang seringkali mengecoh kiper lawan yang salah mengantisipasi arah bolanya.
Diego Maradona (Argentina)

Pelatih timnas Argentina ini sudah dianggap dewa oleh penggemarnya. Skill luar biasa dengan liukan tubuh dalam mengolah bola menjadi Diego Maradona sebagai pesepakbola terbaik di jagat ini, bersaing dengan Pele. Dibandingkan rivalnya asal Brasil itu, Maradona mempunyai nilai lebih. Dalam melakukan tendangan bebas, ia mampu menceploskan bola ke celah kecil pagar betis pemain lawan.
David Beckham (Inggris)

Selain Juninho Pernambucano, spesialisasi tendangan bebas yang masih aktif saat ini adalah David Beckham. Tendangan terukurnya dari luar kotak penalti membuat pemain yang pernah dipinjamkan ke AC Milan itu sering dipercaya menjadi eksekutor tendangan bebas. Bahkan, gol pertamanya bersama LA Galaxy pun diciptakan melalui keahliannya ini. Tak jarang tendangan bebasnya juga memanjakan striker untuk mencetak gol.
Depan:
Michel Platini (Prancis)

Presiden UEFA ini pernah mengharumkan namanya ketika masih aktif sebagai pemain. Bukan hanya mampu mencetak gol di dalam kotak penalti, tapi juga keahliannya mengeksekusi tendangan bebas. Tendangan Platini dikenal sangat keras, sehingga tidak jarang membuat pagar betis lawan tidak mampu membendung tendangannya tersebut.
Zico (Brasil)

Sebagai eksekutor tendangan bebas, Zico bisa dibilang cukup komplit. Ia bukan hanya mengandalkan tendangan keras saja, tapi juga mampu mengarahkan bola secara akurat dari bola mati. Bahkan legenda sepakbola Brasil, Pele, menyebut Zico sebagai sosok yang hampir menyamai dirinya dalam mengatur arah bola.
CADANGAN:
Rogerio Ceni

Ronald Koeman

Alessandro Del Piero

Thomas Hassler,

Andrea Pirlo

Zinedine Zidane

Francesco Totti

Gabriel Batistuta

Gelandang Terbaik Sepangjang Massa

Mungkin istilah sepanjang masa masih belum tepat untuk menggambarkan daftar sepuluh besar gelandang berikut ini, karena bisa saja di masa mendatang akan muncul nama-nama yang lebih hebat lagi.

Tapi, setidaknya hingga kini, sepuluh pemain ini pernah mendominasi lini tengah pada masanya sendiri-sendiri.

10. Gheorghe Hagi (Rumania)
Sang "Maradona dari Balkan" ini banyak dipuja di Rumania dan Turki. Tiga kali tampil di Piala Dunia, ia mencetak 126 kemenangan untuk Romania, dan merupakan topskor dengan 35 gol. Ia adalah satu dari sedkit pemain yang pernah tampil untuk Real Madrid dan Barcelona.

9. Cristiano Ronaldo (Portugal)
Banyak dikecam karena kelakuannya di luar lapangan, tahun ini ia justru berada di puncak ketenaran. Setelah mencetak 42 gol dalam 49 pertandingan, rasanya pantas saja jika ia dijagokan menjadi penerima Bola Emas tahun ini. Tak kurang dari Johan Cruyff juga mendukungnya. Katanya, "Ronaldo lebih baik dari George Best dan Denis Law, padahal keduanya merupakan pemain terhebat dalam sejarah United."

8. Kaka (Brasil)
Pele pernah berujar, Kaka adalah pemain terbaik di dunia. Tahun lalu ia meraih Bola Emas, dan FIFA-pun tak ragu-ragu menganugerahkan gelar Pemain Terbaik Dunia kepadanya. Selasa lalu, (14/10), jejak kakinya diabadikan di sebelah Zico si stadion terbesar Brasil, Maracana.

7. Zinedine Zidane (Prancis)
Inilah salah satu dari dua pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia tiga kali, disamping Ronaldo. Pada penampilan debutnya bersama Prancis, ia mencetak dua gol ke gawang Republik Ceko pada 1994. Namun, baru empat tahun kemudian ia menjadi legenda hidup dengan dua gol di final versus Brasil. Pada 2001, ia diboyong oleh Real Madrid dengan rekor transfer termahal senilai €76 juta.

6. Ruud Gullit (Belanda)
Peraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1987 dan 1989, ia mampu bermain di berbagai posisi. Ia turut bermain dalam pasukan Belanda yang memenangkan Euro 1988, sekaligus Piala Dunia 1990. Kedatangannya di Milan mampu mengangkat klubnya untuk memenangkan mahkota Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.

5. Roberto Baggio (Italia)
Siapa yang tak mengenal Il Codino? Ia adalah pemain paling populer sepanjang 1990-an dan awal 2000, dan hingga kini merupakan satu-satunya pemain Italia yang mampu mencetak gol pada tiga Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1994, ia berkali-kali menjadi juru selamat Italia, dan membuka jalan ke final. Sayang tendangan penaltinya yang melenceng di final membuat Italia gagal menjadi juara untuk yang keempat kalinya.

4. Zico (Brasil)
Di mata Pele, Zico adalah pemain yang bisa disejajarkan dengan dirinya. Tak heran jika ia dijuluki "Pele Putih". Meski dikaruniai bakat yang luar biasa dan sering diakui sebagai pemain terbaik dunia pada awal 80-an, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia. Padahal, ia mencetak 66 gol dari 88 pertandingan untuk Brasil, dan tampil di Piala Dunia empat kali, yaitu pada 1978, 1982 dan 1986 World Cups, dengan tim 1982 banyak diakui sebagai yang paling hebat dalam sejarah Brasil, selain tim 1970.

3. Michel Platini (Prancis)
Dunia mengenalnya sebagai salah satu spesialis tendangan bebas terbaik sepanjang sejarah, selain juga pengumpan yang handal. Di negara asalnya, tak diragukan lagi, ia adalah gelandang terbaik Prancis. Sepak terjangnya di lapangan hijau bahkan mampu membuat Zidane terlihat kecil. Dan itulah yang dikatakan Zidane tentang bintang pujaannya, "Saat saya kecil, saya selalu memilih untuk bermain sebagai Platini bersama teman-teman."

2. Johan Cruyff (Belanda)
Cruyff adalah pemegang gelar Pemain Terbaik Eropa tiga kali, rekor yang dibaginya bersama Platini dan Marco van Basten. Pada 1999, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa Abad Ini versi IFFHS, dan hanya kalah oleh Pele di kategori Pemain Terbaik Dunia Abad ini. Selain dikenal karena sebagai penganut Total Football nomor satu, ia merupakan pemain yang sangat tenang menghadapi saat-saat sulit.

1. Diego Maradona (Argentina)
Kebengalannya tidak lantas membuat orang menutup mata atas bakat yang dimilikinya. Pada 2000 ia berbagi mahkota Pemain Terbaik Abad Ini versi FIFA bersama Pele, setelah sebelumnya menduduki tempat teratas pada polling online FIFA tentang Pemain Terbaik Abad ke-20. Meski "Gol Tangan Tuhan"-nya banyak menimbulkan kontroversi, siapa yang mampu melupakan gol-nya yang ditembakkan dari jarak 60 meter melawan Inggris di perempat-final Piala Dunia 1986? Bahkan Platini pernah berkata, "Apa yang bisa dilakukan oleh Zidane dengan bola, Maradona (foto) mampu melakukannya dengan sebuah jeruk."

Penyerang Terbaik Sepanjang Massa

Melalui seleksi yang panjang dan ketat, GOAL.com memilih 12 striker terbaik sepanjang masa.

Tim redaksi GOAL.com akhirnya merampungkan daftar
12 striker terbaik sepanjang masa, berdasarkan delapan kriteria sebagai berikut:

1. Harus striker murni.
2. Kontribusi pemain terhadap prestasi negaranya.
3. Kontribusi pemain terhadap prestasi klubnya.
4. Kuantitas maupun kualitas gol, baik untuk klub maupun timnas.
5. Pemain yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
6. Nilai tambah bagi pemain yang kemudian sukses menjadi pelatih.
7. 'Warisan' yang ditinggalkan usai karirnya.
8. Sikapnya di lapangan dalam hal kepemimpinan, konsistensi, skill, dan penampilan dalam laga-laga besar.

Sebelum terjadi perselisihan, perlu diterangkan bahwa kriteria pertama di atas menjadi pertimbangan yang sangat penting. Seorang striker murni berbeda dengan istilah man-in-the-hole, posisi gelandang sayap (winger) maupun penyerang (attacker) yang belum tentu seorang goal getter. Dengan demikian, tidak mungkin pemain seperti Cristiano Ronaldo masuk dalam daftar ini. Diego Maradona juga tercoret dari daftar ini karena lebih sering ditempatkan sebagai gelandang serang daripada di lini depan.

Secara umum, seorang striker layak disebut 'hebat' karena menjadi pahlawan nasional atau legenda klub. Kami memilih 12, karena jarak dari titik putih ke gawang harus ditempuh melalui 12 langkah pas.

12. Gabriel (Omar) Batistuta
Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah sembilan musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama Giallorossi untuk meraih scudetto ketiga dalam sejarahnya.

11. Thierry Henry
Kala membela Arsenal, Henry menjadi topskor Liga Primer Inggris sebanyak empat kali (2002, 2004, 2005 dan 2006) dan menjadi pemain tersubur The Gunners dengan 226 gol dari semua kompetisi. Ia juga meraih dua gelar penting bersama timnas Prancis, yakni Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

10. Roberto Baggio
Sayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan "The Divine Ponytail" karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali - bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993 pun menjadi miliknya.

9. Alessandro Del Piero
Juventus forever, per sempre, selamanya! Itulah si Pinturicchio yang sudah lima kali scudetto bersama Bianconeri dan menjadi ikon klubnya dengan 500 penampilan lebih. Sama halnya dengan Batigol, ia pun menolak keluar dari klubnya yang degradasi pada 2006 akibat kasus Calciopoli. Titel U-21 Eropa pada 1994 dan 1996 disandangnya, ditambah lagi gelar juara Piala Dunia 2006. Loyalitasnya adalah emas!

8. Marco van Basten
Torehan 218 gol dari 280 penampilan bersama Ajax dan AC Milan bukan prestasi yang mudah diraih. Ia juga mengoleksi hat-trick gelar pada 1992 - Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Eropa, dan Pemain Terbaik Dunia. Marco van Basten menjadi pemain yang sukses mengikuti jejak Johan Cruyff, sekaligus memimpin Belanda juara Eropa untuk pertama kalinya pada 1988. Bersama AC Milan, ia meraih Piala Eropa pada 1989 dan 1990. Sayangnya, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun lebih dini. Meski demikian, Van Basten tetap berkiprah dalam dunia sepakbola. Ia melatih timnas Belanda pada 2004-2008 dan kini mengasuh Ajax.

7. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo pulih dari cedera dan membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan delapan gol, dan dua di antaranya dicetak pada final melawan Jerman.

6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)
Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semi-final melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.

5. Alfredo Di Stefano (Alfredo Di Stefano Laulhe)
Ketika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia akan selalu dikenang ketika menciptakan hat-tricknya saat Real Madrid membantai Eintracht Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.

4. Ferenc Puskas
Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk "Mighty Magyars" melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.

3. Eusebio (Eusebio da Silva Ferreira)
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai "Pele versi Eropa" - dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.

2. Johan Cruyff
JohanCruyff.jpg image by mathub2003
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.

1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)
Pada usia 17 tahun, Pele memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Selain itu, Pele adalah Pencetak Gol terbanyak sepanjang masa dengan 1281 Gol yang ia cetak sepanjang karir profesionalnya. Belum ada yang bisa menyaingi angka tersebut. Butuh penjelasan apa lagi?
10 PENYERANG TERBAIK ISL MUSIM INI
VERSI BERITANEH
Kriteria penyerang terbaik :
a. Finishing (Shoot Acuracy & Heading Acuracy)
b. Kecepatan Berlari dan Kecepatan Dribble
c. Teknik dan Penempatan Posisi
d. Body Balance (Kekuatan Bila Beradu Fisik)
e. Stamina dan Jarang Cedera


10. PABLO FRANCES
Penyerang yang satu ini memang bukan penyerang klub Besar. Namun ia memiliki Skill. Seorang penyerang asal Argentina yang merumput bersama Persijap Jepara, PABLO FRANCES. Tak dipungkiri, ia memiliki Kecepatan yang tinggi. Body Balance yang paling baik diantara semua striker di Indonesia. Stamina yang luar biasa. Hanya 2 Kekurangannya. Yaitu Teknik Penempatan Posisi dan juga Finishing yang masih meleset sedikit dari yang Terbaik.


9. BAMBANG PAMUNGKAS
Ini dia ! Striker Lokal Terbaik di Liga Indonesia bersama Boaz Salossa. Seorang BP yang masih menabung Goal untuk menjadi Top Skorer ISL musim Ini memang belum menemukan permainan terbaiknya bersama Persija jakarta. Skill seorang BP memang Merata. Semua kriteria diatas ia penuhi. Namun Finishingnya belum terbukti ampuh dengan masih belum eksisnya seorang BP di daftar Top Skorer Liga Indonesia sampai saat ini.


8. BOAZ SALOSSA
Tak jauh dari BP…. Seorang boaz masih belum bisa bersinar seperti tahun lalu setelah bersama Christian Gonzalez Menjadi Pemilik sepatu Emas setelah menjadi Top Skorer dengan Jumlah Goal Yang sama. Ia masih belum bisa bermain baik ditahun ini karena Cederanya Kambuh lagi. Boaz memiliki skill yang sangaaaat baik, namun sayang. Ia selalu dihantui Cedera. Maka dari itu, ia harus puas berada di posisi ke 8.

7. KAYAMBA GUMBS
Penyerang SFC yang merupakan ujung tombak tim Sriwijaya FC. Memiliki Speed dan Body balance yang baik. Namun, Stamina dari seorang Gumbs belum cukup kuat untuk bersaing di 5 besar. Ia merupakan pemain paling tua dikubu SFC. Selain Stamina yang kurang baik. Ia juga cukup rentan cedera. Finishing dari seorang Gumbs pun sudah mulai berkurang di ISL tahun ini.

6. KENJI ADACHIHARA

Pendatang baru yang langsung bersinar ! Penyerang asal jepang milik Bontang FC ini memang pemain yang memiliki Visi seorang Penyerang berkualitas tinggi. Hanya 1 kekurangan seorang Kenji. Yaitu, kurang terkenal… Haha becanda.. Ia hanya kurang Body Balance. Kelebihan penyerang yang satu ini adalah penempatan posisi.

5. ERICK WEEKS
Striker Persiwa ini memang Gesit. Memiliki kemampuan Finishing cukup baik. Bahkan menjadi Kandidat Top Skorer tahun ini. Performanya yang baik dimusim ini hanya membuat ia berada di posisi 6. Alasannya ialah : Body Balance seorang Weeks belum cukup baik.


4. JULIO LOPEZ
Muka lama yang kembali bersinar dipentas Liga Indonesia Proffesional. Siapa lagi kalau bukan, Julio Lopez. Penyerang yang bersinar dimusim ini. Kandidat Top Scorer Baru Liga Indonesia setelah selama 4 Tahun Gonzalez berada di tahta tertinggi Pencetak goal terbanyak. Pemain yang akrab di sapa J-LO ini memiliki Speed, Body Balance, Positioning,dan Finishing yang cukup baik namun tak sebaik para penyerang 3 besar dibawah ini.

3. NOH ALAMSHAH
Penyerang dari tim Arema yang merupakan kandidat Kuat Juara ISL 2009-2010 ini. Alamshah, penyerang asal Singapura yang memiliki Skill yang sangat Baik. Ia memiliki Kecepatan, Penempatan Posisi, Stamina, dan juga Finishing yang Hampir Sempurna bagi pemain kelas Asia. Hanya saja, Ia sangat tempramental. Sedikit saja tersenggol oleh lawan. Ia langsung marah bahkan memukulnya ! Selain itu, Body Balance yang ia miliki belum cukup baik untuk berada di urutan pertama.
2. BETO GONCALVES

Penyerang yang satu ini memiliki skill yang hampir sempurna. Finishing, Kecepatan, Body Balance, Stamina, ataupun teknik penempatan Posisi. Menjadikannya sebuah mesin Goal bagi tim Mutiara Hitam Persipura Jaya Pura. Hampir tak memiliki kekurangan. Namun, satu kelemahannya. Walaupun Skill nya merata, Ia memiliki sedikit kekurangan dalam teknik penempatan Posisi. Kadang2, saat ia dibutuhkan. Ia berada diposisi yang salah. Hanya itu kekurangannya…. Teknik Penempatan Posisi yang harus ia asah lagi.

1. CHRISTIAN GONZALEZ
Tak lain, Tak Bukan. Pemain Asing ke 10 Terbaik di Asia versi Goal.com. Christian Gonzalez. Pemain yang sangat dikagumi di Liga Indonesia. Pasalnya, ia berhasil menjadi Top Skorer selama 4 Musim berturut ! Pemain berbadan gempal ini memiliki Finishing yang sangaaaaaat Luarr Biasa ! Kaki kiri andalannya merupakan mesin Goal. Kepalanya juga subur. kaki Kananya, walau kurang produktif dibanding kaki Kiri. Ia juga bisa mencetak goal dengan kaki kanannya. Dibalik Finishing yang sangat baik, ia juga memiliki Teknik Penempatan Posisi yang Baik. Ia seakan-akan tiba-tiba muncul dimana ada umpan cantik dari Lini tengah. Ia Juga Memiliki Body Balance yang sangat baik. Fisiknya yang kuat membuat ia jarang sekali Cedera. Hanya satu saja kekurangannya, Ia tidak memiliki kecepatan. Dulu ia adalah pemain yang super tempramental/gampang emosi seperti Noh Alamshah. namun sejak pindah dari Persik ke Persib Bandung. Ia menjadi lebih kalem dan murah senyum. Si El Loco ini sampai tanggal 20-3-2010 masih berada di urutan ke 2 Bersama Julio Lopez sebagai pencetak gol ke2 terbanyak musim ini dengan 13 gol dan masih dibawah Beto Goncalves diurutan pertama dengan 16 golnya.

11 Bek Terbaik Dunia Saat Ini

TEMPO Interaktif,Orang selalu membicarakan siapa penyerang dan gelandang terbaik di dunia saat ini. Pandangan ini sah-sah saja meski di lain pihak posisi pemain bertahan juga menentukan maju tidaknya permainan tim.

Posisi bek selain bertahan juga kerap membantu serangan tim. Lihat aksi Gerrard Pique di Barcelona maupun Lucio di Inter Milan yang terkadang lewat tusukan-tusukan sayapnya bisa menjebol gawang lawan. Melihat ini berikut 11 bek terbaik di dunia saat ini.


1. Ricardo Carvalho

Carvalho tidak diragukan adalah salah satu bek sentral terbaik di dunia saat ini. Ia diklaim sebagai rekrutan terbaik Real Madrid pada musim panas ini setelah kedatangan Jose Mourinho.

Gerakannya cepat, pintar mengendalikan bola-bola atas, dan mempunyai teknik bermain yang menakjubkan. Sejak menyumbangkan gelar Liga Champions buat Porto (2004), namanya langsung dijejali julukan 'jagal' yang ditakuti penyerang-penyerang lawan.

Meski telah berusia 32 tahun, performa Carvalho tetap liat. Siapapun lawannya, ia tidak akan gampang memberikan begitu saja peluang baginya untuk mengemas gol.

2. Rio Ferdinand

Lebih dari satu dekade ini permainan Rio Ferdinand tetap konsisten. Ia menjadi salah satu bek sentral terbaik di dunia dan kunci kesuksesan Manchester United.

Posisi dan postur tubuhnya yang mendukung membuat pemain lawan kerap sulit mengalahkannya. Ketika mendapat cedera kaki serius musim lalu performa MU langsung terkena imbasnya. Begitupun Inggris yang kedodoran di Piala Dunia 2010 tanpa sang kapten.

Bersama Nemanja Vidic, Ferdinand adalah duo bek alot di dunia saat ini.

3. John Terry

Meski sempat diganggu kabar perselingkuhannya dengan Vanessa Perroncel, kemampuan John Terry menjaga daerah pertahanan jempolan. Disiplin ketat didukung kewibawaannya di lapangan membawa Chelsea sukses belakangan ini.

Berduet dengan Ricardo Carvalho masih di Chelsea sangatlah sukses dan menjadi instrumen kebangkitan Chelsea. Salah satu momen terburuknya adalah ketika JT gagal menjadi eksekutor yang jika bola masuk bisa membuat The Blues gelar pertama Liga Champions.

4. Nemanja Vidic

Duetnya dengan Rio Ferdinand sangat menjanjikan. Vidic yang terakhir menemani Serbia di Piala Dunia 2010 juga jago mencetak gol khususnya lewat bola-bola atas.

Vidic selalu bermain sederhana dan jarang melakukan kesalahan. Performanya di Manchester United . Lantaran permainan impresifnya, namanya ditahbiskan sebagai pemain terbaik Liga Primer Inggris musim 2008/09.

5. Ashley Cole

Status bek kiri terbaik di dunia saat ini masih dimiliki Ashley Cole. Kemampuannya dalam bertahan maupun menyerang banyak mendapat tabik dari lawan.

Cole sukses menyumbangkan dua gelar Liga Inggris buat Arsenal. Namun tajinya semakin tajam ketika hijrah ke Chelsea dan menahbiskan namanya sebagai bek kiri terbaik di dunia saat ini.

Chelsea memilih mempertahankan Cole setelah Carlo Ancelotti mempertahankannya musim ini.

6. Maicon

Dengan postur tubuhnya Maicon selalu sigap di lini pertahanan Inter Milan. Musim lalu bersama Jose Mourinho, bek Brasil ini berhasil menyumbangkan gelar treble di Guiseppe Meazza.

Berkat golnya, Inter berhak menggondol gelar Eropa musim lalu. Namanya pun digadang-gadang sebagai pemain terbaik di Liga Champions musim 2009/10.
Inter teguh ketika mempertahankan Maicon yang dilirik Mourinho di Real Madrid.

7. Carles Puyol

Tanpa Puyol, bukan tidak mungkin Spanyol gagal meraih gelar pertamanya di Piala Dunia 2010 Juni lalu. Golnya ke gawang Jerman di semi final mengantar La Furia bertemu Belanda di babak pamungkas.

8. Lucio

Didier Drogba boleh ditanya soal kemampuan Lucio di lini pertahanan. Penyerang Pantai Gading itu dibuat takluk ketika berusaha melewati hadangan bek Brasil itu ketika bertemu di Liga Champions musim lalu.

Lucio juga bertaji ketika menyerang. Di tim nasional Brasil, dengan ban kapten yang disandangnya aliran-aliran bola ke depan kerap datang dari arahnya.
Jose Mourinho yang melihat permainannya tak kecewa ketika Inter Milan meraih gelar treble musim lalu.

9. Daniel Alves

Bersama Ronaldinho, dan Samuel Eto’o, Dabiel Alves diklaim sebagai rekrutan terbaik yang pernah dilakukan Barcelona selama satu dekade ini.

Energinya yang penuh ditambah staminanya yang menjulang membuat Alves kerap bermain sebagai bek maupun pemain sayap sekaligus. Permainannya kerap disamakan dengan Maicon, kecuali yang membedakan keduanya adalah pemain kidal ini kerap menjebol gawang lawan lewat tembakan bebas.

Meski telah berusia 27 tahun, Alves masih dipercaya Josep Pep Guardiola menjaga lini pertahanan Azulgrana.

10. Alessandro Nesta

Setelah Paolo Maldini lengser, Nesta sukses menggantikan bek veteran itu di AC Milan.
Jika bukan karena cedera, namanya mungkin masih akan mengisi lini pertahanan Rossoneri saat ini. Namun ketika fit jarang penyerang lawan bisa menjaringkan gol ke gawang timnya.

11. Gerrard Pique

Permainan Pique kerap disamakan sebagai Franz Beckenbauer baru yang kerap bermain sebagai libero.

Dengan postur tubuh yang menjulang, Pique seringkali menyudutkan penyerang lawan . Umpan-umpannya ke depan juga kerap membantu terjadinya gol buat Barcelona.
Dengan talentanya, Pique digadang-gadang akan menjadi Beckenbauer, Franco Baresi, dan Maldini masa depan. Toh namanya telah berganti menjadi “Piquenbauer”.

1. Gordon Banks (Inggris)















Gordon Banks adalah kiper paling hebat sepanjang masa versi Soccer Blog. Ia membuktikan dengan kemampuannya yang sungguh hebat dengan bakat yang luar biasa. Ia pernah menepis sundulan Pele pada piala dunia 1970 yang sudah 90% hampir masuk. Itu dinobatkan sebagai penyelamatan terhebat sepanjang masa dan Pele semdiri mengakuinya.

2. Lev Yashin (Uni Soviet/Russia)
















Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama ini, karena pemain ini pun sudah meninggal. Ia memiliki refleks yang bagus dan cepat saat menepis bola. Selama berkarir dalam sepak bola, dia juga banyak memenangkan piala. Ia juga telah menepis lebih dari 150 tendangan penalti. Namun, pada tahun 1986 ia mengalami hal yang tragis. Cedera lutut kaki kanannya yang sangat parah, membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya dan empat tahun kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan.

3. Peter Schmeichel (Denmark)














Peter Schmeichel merupakan kiper terhebat karena karirnya yang sukses dan kemampuannya yang fantastis. Dengan badan tinggi besar, ia membawa Manchester United meraih treble winner pada musim 1997-1998 dan membawa Denmark juara Piala Eropa 1992. Ia pun juga telah mendapat predikat kiper terbaik dunia empat kali pada tahun 1992, 1993, 1997, 1999.

4. Dino Zoff (Italia)













Dino Zoff adalah salah satu legenda Italia dan Juventus. Ia juga merupakan salah satu kiper yang masih bermain pada saat usia 41 tahun untuk tim nasional dan clubnya. Ia pun telah mepersembahkan 6 gelar Serie A kepada Juventus dan 1 piala dunia kepada tim nasional italia.

5. José Luis Chilavert (Paraguay)
















José Luis Chilavert mungkin adalah kiper profesional yang paling sering membuat gol. Terbukti dengan 67 gol yang sudah dibuatnya selama berkarir menjadi kiper. Pada tahun 1999, ia memecahkan sejarah dengan mencetak hat-trick pertama yang dilakukan oleh kiper. Dia juga telah mendapat gelar kiper terbaik tahhun 1995, 1997, dan 1998.

6. Van Der Sar (Belanda)














Van Der Sar memang salah satu kiper terhebat sepanjang masa. Ia masih bermain sampai umur 40 tahun (musim 2010-2011) untuk membela Manchester Uited. Bersama Paul Scholes dan Ryan Giggs yang sama-sama sudah tua, mengantarkan MU menjuarai berbagai gelar. Ia menjaga gawangnya dengan tubuh yang tinggi dan tangannya yang panjang.

7. Claudio Taffarel (Brazil)













Claudio Taffarel dinobatkan sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa karena banyak gelar yang dipersembahkannya kepada tim nasional Brazil. Dengan membawa Brazil menang piala dunia 1994 dan membawa Brazil ke final pada 1998 (walaupun kalah 3-0 oleh Prancis di final) serta ia juga mengantarkan Brazil juara Copa America pada tahun 1989 dan 1997. Selain itu dia juga memiliki skill yang mumpuni sebagai kiper.

sumber: http://soccer-blogg.blogspot.com/2010/10/7-kiper-terhebat-sepanjang-masa.html


From : http://warta-digital.blogspot.com/2010/10/7-kiper-terbaik-sepanjang-masa.html#ixzz18Ex7S4rR

Kiper dengan Tren Blunder

1. Pepe Reina



Kiper Liverpool Pepe Reina dikenal dengan kemampuannya menguasai berbagai posisi. Tapi kiper hanyalah manusia biasa. Di pembukaan musim Liga Inggris, satu insiden menodai rekor fantastis Pepe.

Pemain Spanyol ini gagal menangkap bola Marouane Chamakh, membuat bola terlempar ke gawang dan menghadiahi Arsenal sebuah gol di menit ke-90.

Pepe bukan yang pertama membuat kesalahan konyol. Saya membawakan Anda tujuh kesalahan menangkap gol.


2. David James



Di kampanye UEFA Cup pertama Portsmouth di tahun 2008, David James keliru menangkis bola ke kaki pemain Wolfsburg, Zvjerdan Misimovic, yang segera melampaui kiper Inggris dan mencetak gol. Meskipun begitu, manager Tony Adams masih membela James, meski tindakannya mengirim Portsmouth pulang.

3. Massimo Taibi



Fans Manchester United mengingat Taibi sebagai kiper terburuk yang pernah menjaga gawang Setan Merah, meski sukses di Italia. Ia terkenal membiarkan bola tak berbahaya melewati kakinya, termasuk saat membiarkan Matt le Tissier mencetak gol yang sama untuk Southampton.

Ia bermain total 4 pertandingan, termasuk kalah 5-0 dari Chelsea sebelum kembali pada momen yang indah di Italia.

4. Robert Green



Ada banyak faktor yang mengusir Inggris dari Afrika Selatan tahun ini, tapi tidak ada yang lebih buruk dari kesalahan Robert Green di pertandingan awal lawan Amerika Serikat, saat ia salah menangani tendangan Clint Dempsey untuk membuat AS seri.

Pertandingan berakhir 1-1 dan kita tahu apa yang terjadi dengan impian Inggris kembali meraih Piala Dunia...

5. Claudio Bravo



Blundernya sangat tidak penting. Kiper Chile, Claudio Bravo berlari untuk mendapatkan bola dari penyerang Spanyol, Fernando Torres. Blokade efektif, sementara. Karena bola melaju ke arah David Vila yang dengan tenang mencetak gol untuk Spanyol.

6. Paul Robinson



Mantan kiper Inggris, Paul Robinson membuat kesalahan terdasar di kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia saat ia gagal menangkap umpan Gary Neville.

Kesalahan ini berbuah gol bunuh diri dan Robinson tidak pernah kembali jadi kiper yang hebat setelahnya. Ia pension dari sepak bola internasional di bulan Agustus 2010.

7. Fabian Barthez




Bahkan seorang kipper kawakan macam Barthez pun pernah berbuat salah. Bermain untuk Manchester United lawan Arsenal tahun 2001, kipper Perancis ini membuat dua kesalahan fatal yang membawa the Gunners unggul di pertandingan yang harusnya bisa seri.

Pertama, ia malah mengirim bola ke kaki Thierry Henry, yang langsung mencetak gol untuk Arsenal. Lalu, ia gagal menangkap bola yang memberikan kesempatan Henry untuk mencetak gol kedua, dengan mudah.


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5050801

3-D Pool

Penalty Fever Plus - Flash Game

Welcome...!

Member

Blogroll